ACEH TAMIANG - Dampak kemarau panjang menyebabkan sumur warga di sejumlah desa di Kecamatan Bandar Pusaka dan Tamiang Hulu, Kabupaaten Aceh Tamiang menjadi kering. Warga kini kesulitan air bersih, bahkan untuk mandi pun harus ke sungai yang jaraknya hingga 5 km lebih.
Selasa sore, dalam perjalanan menuju Dusun Bandar Baru Desa Kebun Pulau Tiga, 2 unit mobil bak terbuka jenis L-300. Satu mobil sarat dengan muatan puluhan bocah laki-laki usia SD dan SMP dan satu mobil lagi dipenuhi bocah-bocah wanita.
Ketika ditanya, mereka kompak menjawab, "Mandi ke sungai, karena di rumah sudah tak ada air bersih untuk mandi." Dari para anak-anak tersebut diketahui, mereka hendak menuju sungai di sekitar pekan Pulau Tiga, Kecamatan Tamiang Hulu untuk membersihkan tubuh.
Mandi bareng ke sungai dengan menggunakan mobil milik warga ini, terjadi dimulai sejak terjadinya kelangkaan air bersih di desa mereka. Hal itu diungkapkan Sumpeno (64), warga Dusun Bandar Baru, Desa Perkebunan Pulau Tiga, Kecamatan Tamiang Hulu.
“Saben dino bocah-bocah kuwi adus neng kali. Saploke angel banyu, Pendak wayah ngene diangkat mobil digowo nyang kali kono (Tiap hari anak anak itu mandi di sungai, sejak susah mendapatkan air, setiap hari gini mereka diantar kesungai dengan mobil )," beber Sumpeno dengan bahasa Jawa.
Sumpeno menambahkan, masyarakat dikampungnya sangat bersyukur karena Pemerintah Aceh Tamiang telah membantu air bersih untuk warga. Sehingga beban masyarakat untuk mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi dan kebutuhan rumahtangga dapat teratasi.
“Alhamdulillah, pemerintah sudah membantu kami yang mengalami krisis air bersih. Dengan adanya bantuan air yang didatangkan ke sini, kami nggak harus pergi sungai yang jaraknya sangat jauh dari perkampungan ini," kata Sumpeno.(siti)