Sabtu, 25 November 2017

Belum Seumur Jagung, Proyek Penunjang Jalan Tekung Lumajang Ambrol




Laporan – Lukito
Wartawan Tabloid AKTUAL

LUMAJANG - Proyek Penunjang jalan (Plengsengan) yang berada di desa Tekung Lumajang senilai jutaan, diduga dikerjakan asal-asalan, sehingga kualitasnya dinilai sangat buruk, akibatnya bangunan yang baru selesai ini ambrol.
Ambrolnya proyek di Desa Tekung ini sejak hari kamis kemarin, sekira satu bulan setelah pekerjaan selesai bulan Oktober. Masyarakat sekitar yang sering memancing di sungai tersebut yang namanya tidak mau disebutkan, mengatakan bahwa kualiatas proyek yang ambrol ini sangat buruk. Jadi wajar jika cepat ambrol," katanya pada media ini.
Senada dengan warga setempat, Sumar warga yang sering melintas di jalan tersebut juga menyayangkan proyek plengsengan yang ambrol tersebut.” Kalo kita kan orang awam mas, tapi jika melihat bahan nya yang bisa kita lihat secara langsung, ya kecewa mas, itu kan uang rakyat masak proyeknya asal-asalan, “ katanya.Selasa (21/11)
Pantauan media ini, mulai dari awal sampai pengerjaan proyek selesai dan ambrol tidak disertai papan nama proyek, sebagai informasi kepada masyarakat. Alhasil, warga desa setempat menyebut proyek ini adalah proyek siluman. "Kami tidak tahu proyek ini dari mana, dana proyeknya berapa, dan rekanan mana yang mengerjakan. Karena tidak ada papan nama proyek," kata salah satu warga yang tidak mau di sebutkan namanya
Warga mengindikasikan, tidak disertainya papan nama proyek itu untuk mengaburkan penilaian masyarakat terkait proyek penunjang jalan yang berada di desa Tekung  Kecamatan Tekung, Lumajang, terkesan di kerjakan asal-asalan
"Jika memang ada bentuk transparansi, minimal ada papan nama proyek. Karena dari papan nama itu kami mengetahui, dan bisa mengawasi jalannya proyek penunjang jalan itu. Apakah sesuai dengan volume dan besaran dananya, atau sesuai dengan besaran teknik (bestek)," lanjutnya.
Agus asal Desa Yosowilangun yang hampir setiap hari melintas di sepanjang jalan propensi itu juga mengamini terkait dengan banyaknya proyek tidak pasang papan nama.
"Saya setiap hari melintas di jalan propensi Jember Lumajang, memang benar banyak proyek-proyek penunjang jalan tidak pasang papan nama (Nambor) bagaimana kita tau itu proyek dari mana dan CV apa yang mengerjakan, Agus menunjukan mimik wajah penuh tanya., Ini harus di tindak, pihak terkait harus segara turun untuk memeriksa, ini uang rakyat," paparnya
Mereka juga menilai, rekanan tidak mentaati UU 25/2009 tentang Transpransi dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Karena setiap proyek yang dibiayai oleh pemerintah harus memiliki atau memasang papan proyek, tujuannya agar masyarakat luas dapat mengetahui proyek yang dikerjakan. (LKT/AMR)


--
Kirim dari Fast Notepad

Selasa, 21 November 2017

SINERGI PEMKAB DAN BAZNAS BANGUN MASYARAKAT LUMAJANG YANG BERIMAN DAN BERTAQWA



Laporan - Lukito
Wartawan Tabloid AKTUAL

LUMAJANG - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus bersinergi, menjalin kerjasama dengan BAZNAS Kabupaten Lumajang. Sebagai wujud kerjasama tersebut, Bupati Lumajang, Drs. As'at, M.Ag., menyerahkan bantuan kendaraan roda empat untuk Baznas dan MUI Kabupaten Lumajang. Penyerahan disampaikan saat membuka Pembinaan Ta'mir dan UPZ Masjid serta Da'i dan Guru Ngaji di Kabupaten Lumajang, di Pendopo Kabupaten Lumajang, Selasa (14/11/2017).

Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan bantuan berupa karpet masjid dan Al Qur’an untuk 21 masjid di Kabupaten Lumajang. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Lumajang kepada masing-masing perwakilan.

Bupati menyampaikan salah satu misi Kabupaten Lumajang adalah meningkatkan kualitas masyarakat Lumajang di bidang keagamaan, salah satunya dengan program Lumajang Taqwa. Bupati menghimbau semua Pegawai Negeri di lingkungan Pemkab. Lumajang harus membayar zakat. Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berupaya untuk bekerjasama dengan BAZNAS guna memaksimalkan pelaksanaan zakat di Kabupaten Lumajang.

Selain itu, untuk menciptakan Lumajang yang bertaqwa, Pemerintah sudah berupaya untuk memberikan pendidikan agama khususnya bagi siswa SD agar bisa membaca Al Qur’an dengan baik. ''Anak SD harus sudah lulus bisa membaca Al Qur’an, untuk ikut ujian anak kelas 6 SD harus memiliki ijazah membaca Al Qur’an'', ujarnya. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas anak-anak SD, sehingga tidak hanya SD Islam saja yang memiliki kemampuan untuk membaca Al Qur’an.

Selain itu, terkait dengan masjid Bupati meminta kepada pengurus masjid agar senantiasa mengontrol seluruh sarana masjid yang diperlukan, masjid merupakan salah satu sarana untuk berkumpul menjalin pemersatu umat dalam majlis taklim. ''Gunakan masjid sebagaimana mestinya, jangan sampai masjid digunakan untuk memecah belah'', ujarnya.

Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Lumajang, Drs. Afandi Latif, MH., melaporkan bahwa kegiatan yang diikuti oleh sekitar 300 orang ini bertujuan untuk membangun masyarakat Lumajang yang beriman dan bertaqwa. Untuk itu, Ketua BAZNAS berharap masyarakat dapat mempercayakan pembayaran zakat pada BAZNAS. (LKT/MARGIYANTO)

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI LUMAJANG TURUN 0,3%





 Laporan -Lukito
Wartawan Tabloid AKTUAL

LUMAJANG  - Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang ada di Indonesia. Lumajang merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang juga tak terlepas dari masalah kemiskinan tersebut. Masalah kemiskinan pada suatu daerah dapat menimbulkan daerah tersebut tertinggal. Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden RI telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 - 2019. Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa terdapat 122 daerah yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal. Dan dari data tersebut Lumajang tidak termasuk sebagai daerah tertinggal.

Sedangkan, untuk mengukur kemiskinan, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.

Sementara itu dari data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur yang telah diterima BAPPEDA Kabupaten Lumajang Juni 2017, terkait Angka Kemiskinan Kabupaten/Kota 2016, Persentase Penduduk Miskin tiap tahunnya mengalami penurunan. “Tahun 2015 persentasenya 11,52 %, ditahun 2016 turun menjadi 11,22%, turunnya 0,3 % kalau kita lihat data seluruh Jawa Timur ini ternyata dengan persentase kemiskinan 11,22% ini menduduki rangking 18 dari 38 Kabupaten/Kota, artinya diatas rata-rata Jawa Timur. Sedangkan dari penurunannya dari 2015 ke 2016 0,3% itu cukup bagus, Kabupaten Lumajang menduduki rangking 13,” ungkap Kepala Bappeda Lumajang, Ir. Nugroho Dwi Atmoko dihadapan awak media, Minggu (05/11) di Ruang Rapat Lt.I Bappeda.

Mengenai Indeks Kedalaman Kemiskinan, tren penurunan terjadi dari Tahun 2015 ke 2016. Dimana Indeks Kedalaman Kemiskinan Kabupaten Lumajang tahun 2015 sebesar 1,65 sedangkan di tahun 2016 turun menjadi 1,62. “Artinya dari 2015 ke 2016 ini semakin bagus, banyak yang tadinya itu masih di bawah garis kemiskinan, kini mulai mendekati garis kemiskinan. Kalau ada pernyataan yang menyatakan bahwa angka kemiskinan Kabupaten Lumajang menduduki 4 terbawah, ini data yang bisa kita sajikan, fakta kita menduduki rangking 18 diatas rata-rata Jawa Timur,” ujar Ir. Nugroho.

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang memerlukan langkah – langkah strategis dan komprehensif. Untuk itu, Pemkab Lumajang telah merumuskan strategi – strategi untuk mengurangi angka kemiskinan di Lumajang. Dari data BPS yang mencakup persentase penduduk miskin, indeks kedalaman kemiskinan, indeks keparahan kemiskinan serta garis kemiskinan, dapat dikatakan bahwa penanggulangan kemiskinan di Lumajang sudah pada sisi yang benar.

“Kesimpulannya adalah strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lumajang ini sudah sisi on the track atau sisi yang benar. Strategi penanggulangan kemiskinan yang pertama membatasi atau mengurangi pengeluaran penduduk miskin, kedua meningkatkan pendapatan penduduk miskin, keduanya sudah kita lakukan,” ujar Ir. Nugroho.

Guna mengoptimalkan pembangunan di Kabupeten Lumajang, di Tahun 2018, Ir. Nugroho mengatan bahwa tema pembangunannya adalah meningkatkan daya saing ekonomi melalui kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Dirinya menyatakan sektor lain tetap akan mendapatkan perhatian, namun yang menjadi prioritas adalah pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. (LKT/SAMUKRI)

PENETAPAN CAKADES, WABUP HARAPKAN PILKADES MENDATANG BERJALAN SUKSES LUMAJANG - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang II se-Kabupaten Lumajang tahun 2017, yang akan digelar pada 6 Desember 2017 mendatang. Saat ini sudah masuk pada tahapan penetapan Bakal Calon Kepala Desa menjadi Calon Kepala Desa (Cakades) yang dibuka oleh Wakil Bupati Lumajang, dr. Buntaran Suprianto, M.Kes yang bertempat di Ruang Nararya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Rabu (15/11). Hadir juga dalam acara tersebut, Asisten Pemerintahan Setda, sejumlah Kepala OPD, Forkopimca, Kepala Desa, dan Panitia Pilkades, serta 25 Calon Kepala Desa dari 8 Desa yang akan melaksanakan Pilkades serentak. Dari hasil penjaringan dan penyaringan tahap I dan II Pilkades serentak gelombang II se-Kabupaten Lumajang tahun 2017, ada 25 orang Bakal Calon Kepala Desa yang ditetapkan menjadi Calon Kepala Desa sejumlah 25 orang dari 8 Desa. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, AP, M.Si dalam laporannya mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan panitia dan warga dari 8 Desa yang telah siap menyukseskan pesta demokrasi tingkat desa dengan menggelar Pilkades pada tanggal 6 Desember 2017 mendatang. Patria juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia yang telah bekerja hingga tahapan penetapan calon, semoga Pilkades akan berjalan dengan lancar dan aman hingga pelaksanaan Pilkades tanggal 6 Desember 2017 mendatang. Wakil Bupati Lumajang, dr. Buntaran Suprianto, M.Kes dalam sambutannya mengatakan pihaknya menyampaikan apresiasi kepada panitia dan masyarakat yang telah bahu membahu menyukseskan pelaksaan Pilkades, sehingga dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar. “Kita harus bangga dengan 25 Calon Kades yang hari ini ditetapkan menjadi calon kepala desa. Sebab, mereka sudah mau menjadi calon yang artinya mereka sudah ada keinginan untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat desanya”, ujar Wabup Buntaran. Wabup Buntaran juga berharap kita semua harus bisa bekerjasama dalam menjalankan pesta demokrasi Pilkades pada 8 Desa dengan baik, transparan serta demokratis. “Jangan sampai menciderai demokrasi dan jangan sampai ada hal yang membuat kegiatan pilkades di kemudian hari bisa menimbulkan permasalahan hingga berujung pada masalah hukum. Pihak Polsek yang hadir juga siap mengawasi dan mendampingi panitia sehingga pelaksanaan Pilkades berjalan lancar”, pungkasnya. (LKT/AM)




Laporan - Lukito
Wartawan Tabloid AKTUAL

LUMAJANG - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang II se-Kabupaten Lumajang tahun 2017, yang akan digelar pada 6 Desember 2017 mendatang. Saat ini sudah masuk pada tahapan penetapan Bakal Calon Kepala Desa menjadi Calon Kepala Desa (Cakades) yang dibuka oleh Wakil Bupati Lumajang, dr. Buntaran Suprianto, M.Kes yang bertempat di Ruang Nararya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Rabu (15/11).

Hadir juga dalam acara tersebut, Asisten Pemerintahan Setda, sejumlah Kepala OPD, Forkopimca, Kepala Desa, dan Panitia Pilkades, serta 25 Calon Kepala Desa dari 8 Desa yang akan melaksanakan Pilkades serentak. Dari hasil penjaringan dan penyaringan tahap I dan II Pilkades serentak gelombang II se-Kabupaten Lumajang tahun 2017, ada 25 orang Bakal Calon Kepala Desa yang ditetapkan menjadi Calon Kepala Desa sejumlah 25 orang dari 8 Desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, AP, M.Si dalam laporannya mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan panitia dan warga dari 8 Desa yang telah siap menyukseskan pesta demokrasi tingkat desa dengan menggelar Pilkades pada tanggal 6 Desember 2017 mendatang.

Patria juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia yang telah bekerja hingga tahapan penetapan calon, semoga Pilkades akan berjalan dengan lancar dan aman hingga pelaksanaan Pilkades tanggal 6 Desember 2017 mendatang.

Wakil Bupati Lumajang, dr. Buntaran Suprianto, M.Kes dalam sambutannya mengatakan pihaknya menyampaikan apresiasi kepada panitia dan masyarakat yang telah bahu membahu menyukseskan pelaksaan Pilkades, sehingga dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar.

“Kita harus bangga dengan 25 Calon Kades yang hari ini ditetapkan menjadi calon kepala desa. Sebab, mereka sudah mau menjadi calon yang artinya mereka sudah ada keinginan untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat desanya”, ujar Wabup Buntaran.

Wabup Buntaran juga berharap kita semua harus bisa bekerjasama dalam menjalankan pesta demokrasi Pilkades pada 8 Desa dengan baik, transparan serta demokratis. “Jangan sampai menciderai demokrasi dan jangan sampai ada hal yang membuat kegiatan pilkades di kemudian hari bisa menimbulkan permasalahan hingga berujung pada masalah hukum. Pihak Polsek yang hadir juga siap mengawasi dan mendampingi panitia sehingga pelaksanaan Pilkades berjalan lancar”, pungkasnya. (LKT/AM)

MOMENTUM HUT PGRI KE-72 & HGN 2017, GURU SEBAGAI LOKOMOTIF PENGGERAK PERUBAHAN




Laporan - Lukito
Wartawan Tabloid AKTUAL
LUMAJANG – Bupati Lumajang, Drs. As'at, M.Ag menghadiri acara Peringatan HUT PGRI ke-72 dan Hari Guru Nasional tahun 2017, yang bertempat di Stadion Semeru Kab. Lumajang, Minggu (12/11). Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PB PGRI Pusat, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, Wakil Bupati Lumajang, dr. Buntaran Suprianto, M.Kes, Ketua DPRD Kab. Lumajang, Agus Wicaksono, S.Sos bersama Forkopimda Lumajang, sejumlah Kepala OPD, Ketua TP PKK Kab. Lumajang Tutuk As'at, Wakil Ketua I TP PKK Kab. Lumajang, Mimik Buntaran, dan pengurus PGRI Kab. Lumajang, serta kurang lebih 13.000 anggota PGRI se-Kab. Lumajang.

Eksistensi guru sangat menentukan masa depan bangsa, maju mundurnya suatu bangsa, ingin seperti apa bangsa di masa mendatang di tangan gurulah jawabannya. Lahirnya generasi cerdas, berakhlak mulia tidak terlepas dari peran seorang guru. Karena itu profesi guru tidak boleh di abaikan. Guru adalah profesi penting dan terhormat dan sangat menentukan.

“Saya yakin guru semangatnya masih luar biasa untuk menyiapkan generasi yang luar biasa, demi Indonesia yang kita cinta dan demi membangun Lumajang yang sejahtera dan bermartabat,” ujar Bupati As’at.

Perhatian Pemerintah Kabupaten Lumajang terhadap majunya pendidikan di Lumajang menjadi prioritas. Oleh karena itu, Bupati Lumajang tidak mengiginkan adanya anak Lumajang yang putus sekolah. “Lumajang tidak boleh anak-anak yang putus sekolah karena pendidikan itu memberatkan, kita harus menjawab persoalan itu, dan jawaban saya disertai dengan kemitraan yang luar biasa, sehingga kita banyak melahirkan keputusan – keputusan baru yang pro terhadap rakyat (khususnya pendidikan),” ujar Bupati As’at.

Ketua PB PGRI Pusat yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap perhatian Pemerintah Kabupaten Lumajang terhadap dunia pendidikan. Menurutnya hal ini tercermin dari terselenggaranya kegiatan tersebut dan beberapa bentuk perhatian terhadap kesejahteraan guru. “Kita sudah melihat contoh yang baik, bagaimana kabupaten lumajang sudah luar biasa, memberikan respect, memberikan perhatian, mendengar suara hati para guru,” ujarnya.

Dengan perhatian yang luar biasa dari Pemkab Lumajang tersebut, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd meminta kepada guru – guru yang ada di Kabupaten Lumajang untuk terus memperbaiki kompetensinya. “Fokus belajar, fokus mendidik dengan cinta kasih, terus menerus memperbaiki kompetensi kita, PGRI harus berubah, mindset guru harus berubah sewaktu-waktu, namun ini harus diimbangi dengan perubahan mindset jajaran kementerian, guru harus daulat, kalau guru daulat, guru dapat menjadi lokomotif penggerak perubahan,” ujar Dr. Unifah.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, H. Agus Wicaksono, S.Sos menyatakan rasa terima kasihnya dan apresiasi yang luar biasa terhadap peran seorang guru di Lumajang. Untuk itu, dirinya meminta meningkatkan sinergitas semua pihak untuk bersama – sama memajukan pendidikan di Kabupaten Lumajang.

“Sinergitas harus ditingkatkan, karena yang menentukan maju tidaknya pendidikan di Lumajang yang pertama adalah pemerintah daerah, kedua peran guru, masyarakat dan orang tua, ketika sinergitas itu sudah dibangun, saya yakin pendidikan di Kabupaten Lumajang akan luar biasa,” ujar H. Agus Wicaksono. (lkt/am)

KOTA PASURUAN DIGEGERKAN PENEMUAN MAYAT TANPA INDENTITAS

Laporan - H. Syafi'ar Wartawan AKTUAL PASURUAN - Masyarakat Desa Ngemplak Rejo , Kecamatan Panggung , Kota Pasuruan,...