DEMAK - Budaya gotong royong merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia. Selain memiliki nilai historis, budaya gotong royong juga memiliki nilai strategis dalam proses manajemen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Demikian dijelaskan Bupati Demak, HM Natsir dalam kegiatan Gebrak Gotong Royong Masyarakat yang merupakan rangkaian dari Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Ke-13, Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-44, dan Harganas Ke-23 Tingkat Kabupaten Demak Tahun 2016 di Kecamatan Karanganyar, Kamis.
Dijelaskannya, bahwa gotong royong merupakan sarana utama dalam membangun kemandirian bangsa serta mewujudkan cita-cita konstitusi bangsa berbasis kekuatan adat istiadat dan sosial budaya masyarakat.
“Oleh karena itu, saya berharap kegotongroyongan masyarakat Demak dapat terus ditingkatkan dalam upaya mempererat silaturahmi seluruh warga masyarakat. Marilah kita bangkitkan lagi rasa kegotongroyongan dalam masyarakat kita yang semakin memudar. Bersama kita mantapkan dan samakan gerak langkah seluruh komponen masyarakat dalam upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan serta partisipasi masyarakat. Guna mencapai tujuan bersama yaitu mewujudkan suatu kemandirian hidup dalam kaitannya dengan upaya mensejahterakan masyarakat Kabupaten Demak,” ujarnya didampingi wakil bupati Joko Sutanto dan Sekda Singgih Setyono.
Ditambahkan oleh bupati, bahwa Desa/Kecamatan Karanganyar dipilih sebagai lokasi pelaksanaan Gebrak Gotong Royong Masyarakat tahun 2016 karena desa ini berhasil meraih Juara 1 Lomba Desa Tingkat Kabupaten Demak.
Nantinya Desa Karanganyar akan mewakili Kabupaten Demak ke tingkat Provinsi. Menjadi harapan kita semua, Desa Karanganyar dapat mengharumkan nama Kabupaten Demak di tingkat Provinsi bahkan di tingkat nasional.
“Saya berharap seluruh elemen masyarakat dapat turut serta bahu membahu, berpartisipasi aktif membangun Demak menjadi daerah yang lebih maju, makmur dan sejahtera lahir maupun batin,” pungkasnya. (yanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar