BINTUNI - Pencapaian yang di harapkan para petani dalam mendukung target swasembada yang di gencarkan Pemda rupanya masih jauh dari harapan. Pasalnya beberapa upaya telah di lakukan seperti dari pencetakan lahan sawah baru hingga penggunaan teknologi pertanian tepat guna, masih belum mampu mengimbangi hal tersebut dimana jika Para petani masih terganjal dan menegluhkan mendapatkan Pupuk bersubsidi serta sarana pengairan irigasi yang belum memadai. Hal sebagaimana di keluhkan petani manimeri suparman saat di mintai tanggapannya.
"Kami hanya pertanyakan, sejauh mana tindakan yang telah di ambil oleh pemda melalui SKPD teknis terkait untuk segera menuntaskan permasalahan ini,"Ujarnya
Menurut mereka, hal ini sebagaimana menjaga keseimbangan kepenuhan dan kebutuhan untuk mengoptimalkan segala bantuan yang telah di berikan. Seperti saluran irigasi yang sering rusak dan jebol dan lamban penanganannya.
"Kami sangat apresiasi langkah dan kebijakan akan sarana bantuan kepada petani. Seperti alat - alat hendtraktor cetak sawah, dan beberapa lainnya, namun kalau pupuk dan pengairan ke ladang sawah tidak mencukupi maka akan berdampak kepada hal yang lain, seperti gagal panen atau tidak sesuai target,"cetusnya
Sementara itu belum lama ini, Partiman salah satu petugas penyuluh pertanian kepada awak media mengungkapkan, bahwa para petani sangat mengharapkan kejelasan jumlah dan harga pasaran pupuk bersubsidi yang telah di janjikan.
Adapun sesuai data yang juga di himpun, beberapa petani juga yang sering membeli pupuk yang beredar di pasaran mengakui harganya cukup mahal dan ketersediaannya pun terbatas. Dimana harga pupuk yang selama ini di beli oleh petani mencapai dari sekitar Rp.200 rb - Rp.350 rb /Zack. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar