PEKALONGAN - Peringatan Isro’ Mi’roj 1437 H, bagi para kaum muslimin di lndonesia merupakan acara yang sangat sakral dan tetap rutin dilakukan dari tahun ke tahun. Demikian juga acara yang sama tingkat Kab. Pekalongan, digelar di Halaman Masjid Agung Al Muhtaram Kajen. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Pekalongan, Drs. Amat Antono, M.Si, Ketua DPRD Kab. Pekalongan, Muspida Kab. Pekalongan serta sejumlah Kepala SKPD di Lingkungan Kab. Pekalongan.
Mengawali sambutannya, Bupati Pekalongan mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan yang telah bersama-sama membangun Pekalongan. Tak lupa Antono juga menghaturkan maaf dan pamit karena bulan depan akan segera mengakhiri pengabdiannya sebagai Bupati Pekalongan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati mengajak seluruh eleman masyarakat untuk bersama – sama dan fokus untuk ikut serta menurunkan angka kemiskinan di Kab. Pekalongan yang masih cukup tinggi, yaitu 12,57% dan masih masuk daerah kuning. Namun dirinya menghimbau agar semua pihak jangan hanya melihat besaran angka tersebut, karena ternyata parameter atau kriteria yang digunakan tidak sama untuk setiap daerah. “Untuk itu saya berharap kepada semua pihak untuk tidak mempermasalahkan kriteria, namun seberapa besar jumlah masyarakat miskin yang ada di Kab. Pekalongan, mari bersama-sama kita entaskan,” tegasnya.
Sementara itu, terkait acara peringatan Isro’ Mi’roj, Antono berharap hal tersebut tidak hanya menjadi rutinitas semata namun akan lebih bermakna apabila kita dapat menangkap filosofi atau spirit yang terkandung dari peringatan tersebut. Antono juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling memperkuat, mengisi, dan saling mengingatkan dalam upaya membangun Kabupaten Pekalongan yang lebih baik.
Sedangkan kepada pembicara, yaitu KH. Syamsudin, Bupati berharap agar dapat memberikan tausiyah atau nasehat kepada para hadirin agar semakin bertambah wawasan dan pemahaman keislamannya.
Dalam tausiyahnya, KH. Syamsudin kepada segenap yang hadir untuk dalam memahami tentang makna dan hakekat orang sholat diantaranya dimulai dari mengerti tentang rukun sholat. “Sebagian kita tidak mengerti jika ditanya tentang berapa rukun sholat. Hal ini tentunya miris sekali, jadi jangan heran apabila anak kita menirunya tentang ketidakpahaman akan hakekat sholat itu”, terangnya.
KH Syamsudin berharap kepada hadirin untuk melaksanakan sholat dengan baik sebagaimana contoh Rasul. Dengan sholat yang baik akan memuliakan kita sehingga akan terhindar dari perbuatan yang keji. (annas/ali rosidin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar