Foto Kepala Dinas Pengairan Bondowoso Drs H.Karna saat meletakkan batu
BONDOWOSO - Saat ini Pemerintah Kabupaten Bondowoso,yang dalam hal ini adalah Dinas Pengairan Bondowoso sedang gencar gencarnya melaksanakan kegiatan Gerakan masyarakat peduli lingkungan (GEMA PILDASI).Salah satu tujuanya adalah mendorong masyarakat meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan daerah dengan cara swadaya dan gotong royong.Sesuai dengan petunjuk Bapak Bupati Bondowoso Drs H.Amin Said Husni dalam rangka meningkatkan pembangunan di bondowoso.
Dalam acara tersebut Drs H.Karna Suswandi Selaku Kepala Dinas Pengairan Bondowoso,turun langsung kelokasi dengan mengunakan sepada motor.karena memang akses jalan menuju kelokasi tersebut dibilang sangat berat.Selain melakukan penggalian plak dan melakukan penanaman pohon sukun diarea aliran sungai yang mudah rawan longsor.
Saat diwawancarai Drs H.Karna Suswandi mengatakan ada beberapa persoalan yang diangkat dalam kegiatan Gema Pildasi. Pertama menurunnya debid air tentunya Dinas Pengairan Bondowoso harus melakukan konservasi.Kegiatan Gema Pildasi ini merupakan bagian dari konservasi tersebut.Dalam hal ini Dinas Pengairan bekerja sama dengan pihak – pihak terkait,agar sumber air yang ada tetap terjaga,sehingga masyarakat bisa bercocok tanam tanpa harus khawatir kekurangan air.Kedua banyaknya Sidemintasi yang disebabkan pembungan sampah,yang titik difokuskan di Desa Cindogo Kecamatan Tapen,juga disebabkan oleh pembuangan kotoran sapi yang titiknya difokuskan diDesa gambangan Kecamatan Maesan.Sedemintasi bisa menyebabkan perlambatan aliran sungai.Jika aliran air sungai mengalir dengan deras,maka cakupan pelayanan juru pengairan akan jadi baik,sehingga masyarakat menjadi puas.Ketiga daya rusak air,yang titiknya dipusatkan diDesa Brambang Kecamatan Tlogo Sari,karena didaerah tersebut banyak yang rawan longsor.salah satu cara untuk menanggulanginya iaitu melakukan kegiatan penggalian plak untuk memperkecil daya rusak air.Maka masyarakat perlu diberi penyuluhan sekaligus pengetahuan cara melakukan penggalian plak.Jika semuanya mengunakan Bronjong maka tentu dana pemerintah daerah yang dibutuhkan tidak akan cukup.katanya.
H.karna menambahkan pihaknya telah sepakat akan membantu persoalan yang ada dengan cara memfasilitasi.Jadi tidak harus menggunakan dana pemerintah daerah,kegiatan gali plak ini hanya membutuhkan biaya yang murah berbahan bambu dan batu yang ada disekitar lokasi tersebut,kegiatn tersebut tidak harus mengunakan bronjong yang memakan biaya yang cukup besar.Sehingga persoalan yang ada bisa teratasi dengan baik. Pungkasnya. (yud)
BONDOWOSO - Saat ini Pemerintah Kabupaten Bondowoso,yang dalam hal ini adalah Dinas Pengairan Bondowoso sedang gencar gencarnya melaksanakan kegiatan Gerakan masyarakat peduli lingkungan (GEMA PILDASI).Salah satu tujuanya adalah mendorong masyarakat meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan daerah dengan cara swadaya dan gotong royong.Sesuai dengan petunjuk Bapak Bupati Bondowoso Drs H.Amin Said Husni dalam rangka meningkatkan pembangunan di bondowoso.
Dalam acara tersebut Drs H.Karna Suswandi Selaku Kepala Dinas Pengairan Bondowoso,turun langsung kelokasi dengan mengunakan sepada motor.karena memang akses jalan menuju kelokasi tersebut dibilang sangat berat.Selain melakukan penggalian plak dan melakukan penanaman pohon sukun diarea aliran sungai yang mudah rawan longsor.
Saat diwawancarai Drs H.Karna Suswandi mengatakan ada beberapa persoalan yang diangkat dalam kegiatan Gema Pildasi. Pertama menurunnya debid air tentunya Dinas Pengairan Bondowoso harus melakukan konservasi.Kegiatan Gema Pildasi ini merupakan bagian dari konservasi tersebut.Dalam hal ini Dinas Pengairan bekerja sama dengan pihak – pihak terkait,agar sumber air yang ada tetap terjaga,sehingga masyarakat bisa bercocok tanam tanpa harus khawatir kekurangan air.Kedua banyaknya Sidemintasi yang disebabkan pembungan sampah,yang titik difokuskan di Desa Cindogo Kecamatan Tapen,juga disebabkan oleh pembuangan kotoran sapi yang titiknya difokuskan diDesa gambangan Kecamatan Maesan.Sedemintasi bisa menyebabkan perlambatan aliran sungai.Jika aliran air sungai mengalir dengan deras,maka cakupan pelayanan juru pengairan akan jadi baik,sehingga masyarakat menjadi puas.Ketiga daya rusak air,yang titiknya dipusatkan diDesa Brambang Kecamatan Tlogo Sari,karena didaerah tersebut banyak yang rawan longsor.salah satu cara untuk menanggulanginya iaitu melakukan kegiatan penggalian plak untuk memperkecil daya rusak air.Maka masyarakat perlu diberi penyuluhan sekaligus pengetahuan cara melakukan penggalian plak.Jika semuanya mengunakan Bronjong maka tentu dana pemerintah daerah yang dibutuhkan tidak akan cukup.katanya.
H.karna menambahkan pihaknya telah sepakat akan membantu persoalan yang ada dengan cara memfasilitasi.Jadi tidak harus menggunakan dana pemerintah daerah,kegiatan gali plak ini hanya membutuhkan biaya yang murah berbahan bambu dan batu yang ada disekitar lokasi tersebut,kegiatn tersebut tidak harus mengunakan bronjong yang memakan biaya yang cukup besar.Sehingga persoalan yang ada bisa teratasi dengan baik. Pungkasnya. (yud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar