Laporan – Lukito
Wartawan AKTUAL
LUMAJANG - Proyek Penunjang jalan
(Plengsengan) yang berada di Desa. Wonokerto, Kecamatan. Tekung Lumajang, Jawa
Timur senilai Ratusan juta, diduga dikerjakan asal-asalan, sehingga kualitasnya
dinilai sangat buruk. Akibatnya
bangunan yang baru seumur jagung ini ambrol.
Ambrolnya
proyek di Desa. Wonokerto, Kecamatan. Tekung, Lumajan ini di kerjakan pada
(06/09/2017), dan hari ini Kamis (01/02/2018), sudah ambrol. Warga sekitar yang
namanya tidak mau disebutkan, mengatakan bahwa kualiatas proyek yang ambrol ini
sangat buruk. “Jadi
wajar jika cepat ambrol," katanya pada media ini, Kamis (01/02/2018).
"Masak
cuman 5 (lima) bulan sudah ambrol, pengerjaanya manual nggak pakai molen cor,
ya jelas saja tidak bagus mas", Ungkapnya.
Sutris
yang juga warga Wonokerto, menyayangkan proyek plengsengan yang ambrol
tersebut. ”
Kalau
kita ini kan orang awam mas, tapi jika melihat bahan nya yang bisa kita lihat
secara langsung, ya kecewa mas, itu kan uang rakyat masak proyeknya
asal-asalan, “ katanya, Kamis (01/02/2018)
"Kami tidak tahu proyek ini dari mana,
dana proyeknya berapa, dan rekanan mana yang mengerjakan. Karena tidak ada
papan nama proyek," kata Sutris salah satu warga Wonokerto, dengan mimik
wajah kecewa.
Warga
mengindikasikan, tidak disertainya papan nama proyek itu untuk mengaburkan
penilaian masyarakat terkait proyek penunjang jalan yang berada di
Desa.Wonokerto, Kecamatan. Tekung, Lumajang, terkesan di kerjakan asal-asalan
"Jika
memang ada bentuk transparansi, minimal ada papan nama proyek. Karena dari
papan nama itu kami mengetahui, dan bisa mengawasi jalannya proyek penunjang
jalan itu. Apakah sesuai dengan volume dan besaran dananya, atau sesuai dengan
besaran teknik (bestek).
Riaman
asal Desa Setempat, yang hampir setiap hari melintas di sepanjang jalan
propensi itu juga mengamini terkait dengan banyaknya proyek yang tidak bertahan
lama dan jambrol.
"Saya
setiap hari melintas di jalan propensi Jember Lumajang, memang benar banyak
proyek-proyek penunjang jalan yang ambrol bahkan tidak pasang papan nama
(Nambor) bagaimana kita tau itu proyek dari mana dan CV apa yang mengerjakan,
Riaman menunjukan mimik wajah penuh tanya., Ini harus di tindak, pihak terkait
harus segara turun untuk memeriksa, ini uang rakyat," paparnya, Kamis
(01/02/2018)
Mereka
juga menilai, rekanan tidak mentaati UU 25/2009 tentang Transpransi dan
Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Karena setiap proyek yang dibiayai oleh
pemerintah harus memiliki atau memasang papan proyek, tujuannya agar masyarakat
luas dapat mengetahui proyek yang dikerjakan.
Pantauan
media Berita Aktual, mulai dari awal sampai pengerjaan proyek selesai dan
ambrol tidak disertai papan nama proyek (Nambor), sebagai informasi kepada
masyarakat. Alhasil, warga desa setempat menyebut proyek ini adalah proyek
siluman. (Lk/Af)
Dalam Rangka Menyambut Hari ulang tahun bolavita ke - 6 , bolavita akan memberika bonus freechip kepada
BalasHapussemua member setia yang telah terdaftar dan bermain di bolavita.
Syarat & ketentuan berlaku freechips deposit malsimal bonus 2.0000.000 IDR
INFO Kontak Kami (24 jam Online):
.
• BBM: BOLAVITA
• WeChat: BOLAVITA
• WA: +62812-2222-995
• Line : cs_bolavita