Rabu, 11 Oktober 2017

PROGRAM BEDAH RUMAH KOTAKU DIKELUHKAN MASYARAKAT CITRO KAB. LUMAJANG






Laporan : Lukito

Wartawan Tabloid Aktual


LUMAJANG - Program Kota Tanpa Kumuh - Kotaku program nasional yang bertujuan  meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan guna mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan,ironisnya ada sejumlah rumah dinilai bermasalah dalam pengerjaannya.
Dalam realisasi pembangunan  Kota Lumajang ditahun 2017 ini mendapat jatah 360 rumah dalam program nasional tersebut yang tersebar di 4 Kelurahan diantaranya Desa Kepuharjo, Kelurahan Citrodiwangsan, Kelurahan Tompokersan dan Kelurahan Rogotrunan.
Dana yang digunakan untuk menyokong progam nasional KOTAKU bersumber dari DAK APBN,masing - masing  rumah dalam program bedah rumah mendapat bantuan anggaran berkisar sekitar Rp. 15 Juta dan tambahan Rp 1,5 Juta dalam setiap rumah dari APBD Lumajang.
Jika mengacu pada pedoman petunjuk teknis atas anggaran yang telah digelontorkan oleh Pemerintah Pusat terhadap masing - masing warga penerima bantuan Progam Nasional KOTAKU dengan nilai 15 Juta semestinya tidak kita temui atas mangkraknya rumah warga namun fakta di lapangan hal itu memang kita dapati.
Hal itu dialami oleh Manimun warga RT/RW 005/008 Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang,yang mana kondisi rumahnya berantakan setelah mendapatkan bantuan progam nasional kotaku yang semestinya jauh lebih layak huni.
Kepada wartawan Manimun mengatakan, sebelum saya mendapatkan bantuan program nasional kotaku terlebih saya di undang ke kantor kelurahan bersama warga yang lain,dalam kegiatan sosialisasi tersebut sudah jelas aturan mainnya seperti apa,dan masing - masing mendapat bantuan 15 juta,namun faktax saya dan warga yang lain tidak pernah terima uang tersebut, terangnya.
Manimun menambahkan, saya dan warga yang mendapat bantuan program nasional kotaku disuruh membongkar atap rumah dan setelah itu bahan bangunan datang, seperti kayu,genteng dan yang lain, hal itupun kami tidak pernah tahu berapa rincian nominal pembelian bahan - bahan tersebut, bahkan bentuk nota belanja di toko mana kamipun tidak tahu,tambahnya.
Ketika wartawan mencoba mengkonfirmasi Lurah Citrodiwangsan yang bersangkutan tidak berada di tempat dan hanya bertemu Sekretaris kelurahan yang bernama Sugeng, kepada wartawan dirinya tidak tahu mekanisme secara utuh atas program nasional kotaku,saya tidak paham mengingat saya tidak berada di dalamnya, jadi mohon maaf saya tidak bisa memberikan keterangan terkait permasalahan yang ada di wilayah kami khususnya terkait program nasional kotaku,mas langsung temui pak lurah saja yang kebetulan hari ini sedang menghadiri rapat di kantor kecamatan, pungkasnya.
Begitu juga dengan Ir. Imam Suryadi selaku Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman tidak berada di ruang kerjanya saat akan di konfirmasi dan anehnya staf dinas tersebut tidak ada yang mempunyai nomor ponsel atasannya saat wartawan berupaya konfirmasi via telpon seluler,dan hal ini bukan kali pertama sosok kuli tinta harus menemui ruang kosong atau pejabat lagi tidak berada di ruang kerja ketika POLIMIK mulai mencuat ke permukaan publik. (lkt/am)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTA PASURUAN DIGEGERKAN PENEMUAN MAYAT TANPA INDENTITAS

Laporan - H. Syafi'ar Wartawan AKTUAL PASURUAN - Masyarakat Desa Ngemplak Rejo , Kecamatan Panggung , Kota Pasuruan,...